Perspektifmaluku.com – Warga perumnas Waiheru, sangat keberatan harga minyak tanah di tingkat pedagang pengecer melonjak hingga 30.000 per lima liter sementara harga agen saja kurang dari Rp20.000 per lima liter.
Salah seorang pedagang Ija, menyatakan para pedagang di daerah ini masih banyak menggunakan minyak tanah untuk memasak, sehingga walau terpaksa, berapa pun harganya mereka tetap membeli.
Ia mengaku masih menggunakan kompor minyak tanah untuk keperluan memasak, sebab dirinya masih khawatir menggunakan gas elpiji.
“Kalau harga minyak tanah kisaran Rp 25.000 kita masih terima, tapi kalau harganya hingga Rp 30.000, mana kami sanggup,” ungkapnya. Minggu (26/5/24)
Akibat tingginya harga bahan bakar ini membuat sejumlah pedagang kewalahan. “Bagaimana tidak, selain susah, harganya yang tinggi tentu tidak dapat tertutupi dengan hasil dagangan kami,” lanjut Ija.
Menurut dia, ada oknum pengecer sengaja memainkan harga sehingga berdampak seperti ini. Pihak terkait harus bertindak tegas menertibkan pengecer yang sengaja main harga terhadap kenaikan minyak tanah tersebut, mengingat hal tersebut sangat menyusahkan masyarakat.
“Pihak terkait dalam hal ini pemerintah harus tegas terhadap oknum-oknum seperti ini ,” tutup Ija. (PM001)