Perspektifmaluku.com. Universitas ini mulanya dibangun pada tahun 970 oleh Bani Fatimiyah yang menganut mazhab Syi’ah Ismailiyah, dan sebutan Al-Azhar mengambil dari nama Sayyidah Fatimah az-Zahra, putri Nabi Muhammad.
Pelajaran dimulai di Al-Azhar pada Ramadhan Oktober 975, ketika ketua Mahkamah Agung, Abul Hasan Ali bin Al-Nu’man mulai mengajar dari buku Al-Ikhtisar mengenai topik Yurisprudensi Syi’ah.
Pada abad ke-12, setelah penggulingan dinasti Fatimiyah Ismaili, oleh Saladin Al-Ayyubi (pendiri Dinasti Ayyubiyah Sunni) ia lantas mengubah Al-Azhar menjadi pusat pembelajaran Sunni Syafi’i.
Perbedaan 323 Tahun dengan Kerajaan Majapahit
Rentang waktu antara Universitas Al-Azhar di Mesir yang berdiri pada tahun 970 Masehi, dengan Kerajaan Majapahit yang berdiri pada tahun 1293 Masehi adalah 323 tahun.
Majapahit adalah sebuah kerajaan tua di Indonesia yang berpusat di Provinsi Jawa Timur, didirikan pada tahun 1293 M oleh Raden Wijaya menantu Kertanegara.
Majapahit mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya, menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan raja Hayam Wuruk, berkuasa dari tahun 1350–1389.
Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang dari Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Filipina (Kepulauan Sulu), Manila (Saludung), Sulawesi dan Papua.